Liputan6.com, Jakarta Dalam tiga musim terakhir, Inter Milan sukses mencetak prestasi membanggakan dengan dua kali melaju ke final Liga Champions. Namun, mimpi manis itu dua kali pula berubah jadi mimpi buruk di momen paling menentukan. Dua kekalahan di Istanbul dan Munich menjadi luka yang sulit sembuh.
Pada 2023, Inter takluk 0-1 dari Manchester City. Dua tahun berselang, di final 2025, mereka dihantam 0-5 oleh Paris Saint-Germain (PSG). Dua kekalahan itu mengingatkan bahwa berada di final belum tentu berarti sudah setara dengan para juara.
Dua lawan berbeda, dua cerita pahit yang serupa. Inter Milan selalu menjadi pihak yang tersakiti meski langkah menuju final mereka begitu meyakinkan.