TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Alih-alih memperbaiki akses pendidikan yang merata dan transparan, Ubaid menyebut sistem ini masih menjadi ajang ‘rebutan kursi’ di sekolah negeri yang justru membuka celah semakin maraknya praktik pungutan liar dan jual beli kursi.
“Sudah masuk ke kami beberapa keluhan dari orang tua. Misalnya, sistemnya online tapi kenyataannya mereka tetap harus antre dari sebelum subuh. Ini terjadi di banyak daerah,” kata Ubaid saat dihubungi Tempo, Senin, 16 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, Read Entire Article