TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Golkar Muhammad Sarmuji menilai rencana penulisan ulang sejarah nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan harus dikaji dengan hati-hati dan mempertimbangkan urgensinya secara jelas. Ia menekankan bahwa sejarah yang ditulis hari ini akan menjadi warisan bagi generasi masa depan.
“Ya penulisan sejarah dikaji dulu urgensinya apa, apakah memang sejarah yang ada sekarang itu banyak yang perlu diluruskan atau seperti apa. Sejarah ini akan dibaca oleh generasi yang akan datang. Apa yang terjadi hari ini akan menjadi sejarah, dan sejarah itu yang akan dibaca oleh generasi masa depan,” kata Sarmuji saat diwawancarai Tempo di Kantor Fraksi Partai Golkar, Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.