TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengamat politik berharap Presiden Prabowo Subianto lebih selektif dalam mencari pengganti Miftah Maulana Habiburrahman, yang menyatakan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan calon pengganti Miftah haruslah merupakan figur yang mampu menjaga perilaku dan perkataannya sebaik mungkin. Sebab, figur ini akan menjadi salah satu orang kepercayaan dari kepala negara.
"Kualitasnya harus didasarkan pada kompetensi, bukan karena balas jasa politik," kata Adi saat dihubungi, Sabtu, 7 Desember 2024.
Menurut Adi, figur pengganti Miftah di kemudian hari akan menggambarkan bagaimana kualitas rekrutmen Prabowo dalam memilih calon pembantunya di pemerintahan. Se...