Setelah menerima proyek Retno Kencana, Inaya Wahid jatuh hati pada cerita maupun penokohan yang sesuai dengan nilai yang selama ini ia junjung. Bukan berarti mengisi segmen Gara-gara dalam Retno Kencana minus tantangan.
“Gara-gara bebas. Bagian yang tak ada naskah, kaya improvisasi. Memang harus dengan orang yang sudah klik, sepaham, tahu pola pikirnya kayak apa, jadi enak. Kali ini saya main dengan beberapa aktor yang belum biasa bermain ketoprak, ini tantangan,” ujarnya.
Setelahnya, Inaya Wahid berbagi kesan tentang Retno Kencana atau Ratu Kalinyamat. Ketika banyak orang menuding pemimpin perempuan adalah bentuk feminisme dari Barat, Inaya Wahid mengajak publik berkaca pada sejarah khususnya Ratu Kalinyamat.
“Ratu Kalinyamat itu Indonesia asli. Selama ini banyak yang menuding perempuan yang memimpin itu bentuk feminisme dari Barat, itu keliru. Indonesia sudah punya Ratu Kalinyamat deng...