TEMPO.CO, Jakarta - Tongkat putih telah lama menjadi alat pengampu bagi penyandang disabilitas netra, terutama membantu dalam identifikasi permukaan dan rintangan. Akan tetapi, keterbatasan tongkat putih dalam mendeteksi objek bergerak dan rintangan yang jauh menimbulkan risiko keselamatan yang signifikan bagi tunanetra, khususnya di daerah yang padat dan sibuk.
Kendati selain tongkat putih, difabel netra memiliki alternatif penggunaan hewan pemandu, hewan tersebut memiliki tantangan pelatihan dan biaya yang tinggi. Untuk mengatasi keterbatasan ini dan meningkatkan keselamatan, sebuah penelitian yang dilakukan program doktoral Universitas Dipenogoro dan Depertemen Teknik Elektro Politeknik Semarang mengusulkan perpaduan sistem deteksi dan pencegahan tabrakan dengan menggunakan teknologi AI yang diaplikasikan pada tongkat p...