Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kini juga menyediakan program skrining mandiri kanker paru bernama Naru (Kenali Paru).
Melalui form skrining ini, masyarakat bisa menilai sendiri apakah masuk dalam kategori risiko ringan, sedang, atau berat.
Dari 11.785 orang yang telah mengisi form ini, sebanyak 76 persen terdeteksi memiliki risiko ringan dan diarahkan untuk konsultasi ke dokter paru.
Sedangkan yang masuk kategori risiko sedang dan berat, langsung dirujuk ke dokter onkologi.
Meskipun sering kali tanpa gejala, kanker paru tetap bisa dikenali melalui tanda-tanda awal seperti batuk yang tak kunjung sembuh.
Jika setelah pengobatan TBC selama enam bulan kondisi tidak membaik, pasien sebaiknya segera menjalani CT scan dan biopsi untuk diagnosis lebih lanjut.
"Skrining tidak harus menunggu gejala muncul. Kalau punya faktor risiko, segera periksa sebelum terlamba...