Liputan6.com, Jakarta - Bepergian atau traveling bagi banyak orang adalah kegiatan menyenangkan dan sering dijadwalkan rutin, misalnya setiap tiga hingga enam bulan. Namun, bagaimana cara menikmati wisata kuliner lokal tanpa khawatir kenaikan berat badan atau risiko diabetes?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Travel Health Expert Eka Hospital BSD, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, menjelaskan bahwa traveling memerlukan perhatian ekstra untuk menjaga kesehatan, terutama bagi penderita diabetes yang membutuhkan pengelolaan gula darah ketat.
"Orang sekarang lebih mudah memutuskan untuk traveling, terutama pasca-COVID-19, mungkin karena merasa ingin 'balas dendam' setelah lama tak bisa bepergian. Banyak yang memilih wisata kuliner sebagai tujuan utama, ini yang perlu diperhatikan,...