Liputan6.com, Jakarta - Sistem diagnosis malaria di Indonesia menunjukkan perkembangan. Diagnosis malaria kini diperkaya dengan inovasi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Pengembangan teknologi diagnosis malaria berbasis AI dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sistem canggih ini dirancang secara otomatis menentukan status infeksi malaria pasien melalui analisis mendalam microphotograph sediaan darah tipis dan tebal.
Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber (PRKAKS) BRIN, Anto Satriyo Nugroho, mengatakan bahwa data yang digunakan dalam pengembangan ini berasal dari berbagai pelosok Indonesia. Sehingga, memungkinkan sistem untuk mengenali beragam spesies parasit Read Entire Article