Liputan6.com, Jakarta Pasar e-commerce di Asia Tenggara diproyeksikan meroket hingga mencapai US$325 miliar (sekitar Rp 5.299 triliun) pada tahun 2028.
Prediksi ini terungkap dalam laporan terbaru lembaga riset pasar IDC yang diinisiasi oleh platform pembayaran global 2C2P dan Antom.
Lonjakan nilai pasar ini didorong oleh pesatnya adopsi pembayaran digital dan kolaborasi lintas negara yang membuka peluang perdagangan antarnegara bagi pelaku bisnis.
"Asia Tenggara berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan inovasi digital," ujar Gary Liu selaku General Manager Antom, Ant International.
Melalui keterangan resminya, Rabu (11/3/2025), ia menilai transaksi yang lancar dan efisien menjadi krusial untuk menjaga daya saing bisnis lintas negara."
Laporan tahunan bertajuk "How Southeast Asia B...