Liputan6.com, Jakarta Jantung berdebar atau deg-degan setelah olahraga adalah hal biasa. Namun, jika detak jantung kencang padahal sedang istirahat, ini bisa jadi gejala aritmia.
Kecurigaan menjadi lebih kuat jika deg-degan berlangsung terus-menerus hingga menyebabkan sakit dada.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan intervensi jantung dan aritmia Eka Hospital BSD, Ignatius Yansen, aritmia adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan. Bisa terlalu cepat (takikardia) ataupun terlalu lambat (bradikardia).
“Dengan memahami gejalanya dapat membantu Anda berkonsultasi dengan dokter sedini mungkin dan mendapatkan penanganan yang tepat,” kata Ignatius dalam temu media di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Dia menjelaskan, deg-degan sebenarnya adala...