Liputan6.com, Jakarta - Program pendidikan karakter berbasis militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menuai pro dan kontra.
Meski begitu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, menegaskan tidak ada pelanggaran hak anak dalam program tersebut.
Kak Seto telah meninjau langsung kondisi anak-anak yang mengikuti program di barak militer Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu, 10 Mei 2025.
"Sering kali ada anggapan keliru. Meski ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka," ujar Kak Seto, mengutip keterangan resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Rabu, 14 Mei 2025.
Menurutnya, para pe...