Liputan6.com, Jakarta Kualitas gizi dari makanan yang diberikan pada target sasaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus lebih diutamakan daripada kuantitasnya seperti disampaikan dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada, Toto Sudargo.
Toto mencontohkan lauk dalam menu MBG misalnya telur yang diolah dengan cara didadar atau orak-arik. Menu tersebut memberikan manfaat lebih karena tambahan kalorinya. Hal yang penting dalam tumbuh dan kembang anak.
"Yang penting anak-anak mau makan dan makanan tidak terbuang. Jangan sampai makanan hanya diacak-acak dan menjadi sampah,” ungkap Toto dalam diskusi Pojok Bulaksumur yang bertajuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Tinjauan Perspektif Gizi, Kebijakan, dan Supply Chain Bahan...